SCRAF SEVEN

Scientist, Creative, and Fabulous 7

Tentang Kami

SCRAF 7 dalah kepanjangan dari Scientist, Creative, And Fabulous 7... Ini adalah sebuah kelas di suatu sekolah bernama SMA Negeri 1 Medan pada T.A 08/09... Kami merupakan kelas yg paling dikenal oleh seluruh pihak2 terkait. Bisa dikatakan kami adalah kelas multitalent. Mengapa? Karena dari A-Z ada disini.. mulai dari peserta olimpiade, aktivis sekolah, pemain seni, dan perusak sekolah pun terletak di kelas ini..

Kekompakan yg terjalin selama 3 tahun ini membuahkan karya2 gemilang berupa kenangan dan kesuksesan. Saya sebagai Admin pada blog ini memiliki satu visi utk tetap menghidupkan SCRAF 7 demi sebuah kenangan itu. Melalui blog ini, kami ingin terbang bebas ke angkasa melalui pemikiran2 kami.

Selamat berjuang SCRAF 7. Perjumpaan selanjutnya dalam masa kesuksesan..

Bingung mau datang prom apa gak?

Posted by saidialhady Sabtu, 02 Mei 2009

Alhamdulillah, buat buletin Imud yang bulan ini mantap edisi ke 100. Kita semua berharap, pemikiran Islamy yang imud bawa udah mempengaruhi pikiran kita semua. Bahkan merubah jalan hidup kita. Literan tinta jadi kering demi keinginan yang ikhlas tuk mengembalikan pergaulan yang islamy. Insya Allah kita bakal terus berjuang menyuarakan kebajikan dan membongkar biadabnya kekufuran. Duri dan onak ga akan menyurutkan langkah kru Imud. Meski udah umur 100, kita ga akan jadi Islam tua kok, hehe. So..yang namanya islamuda ga bisa tua fren. Meski umur kita terus bertambah. Ibaratnya seperti bayi yang masih berumur 100 tahun, eit keliru 100 hari (he..he…). Nah, sobat muslim juga punya andil lho di Imud. Walaupun saat ini 300 rupiah per-buletin, kita semua berharap sobat semua tetep ngedukung imud. Kita bisa eksis, juga karena dukungan sobat semua. Trims For U Sobat.

By the way edisi spesial ini, imud mo ngucapin congratulation bagi sobat muslim yang lulus ujian akhir sekolah. Dengan doa dan usaha yang maksimal, so pasti sobat muslim bisa lulus (insya Allah). Ga usah sedih or nyerah bagi sobat muslim yang belum berhasil. Peluang yang lain masih banyak kok (sabar ya...). Cuman, kita prihatin nih sobat, selepas ujian sekolah ga sedikit sobat kita yang sibuk nyiapin prom night atau sering kita kenal sebagai malem perpisahan atau pensi (pentas seni). Padahal sebelumnya juga ada insiden corat-coret seragam. Meski semua tahu, di sebelah mereka ada kawan yang ga lulus. Ironis ya...mau ditaruh dimana tuh empatinya..?

Sobat muslim, simpan dulu yuk perbincangan seputar kelulusan kita. Sekarang kita bakal corat-coret hal lain yang lebih barokah. Eit...mana ada? Ya ada lah, yang kita bakal coret tuh kemaksiatan. Khususnya malam perpisahan alias prom night. Pengen nyoret? Yukk...simak aja buletin yang kian matang ini.

Melirik prom night

Sobat, ga ada catatan yang jelas soal asal muasal Prom Night. Di buku Prom Night, karangan Amy Best, prom night lahir di Amerika. Acara ini udah dimulai sejak abad 20, sekitar tahun 1920 di beberapa kota kecil di Amrik. Khususnya di kota-kota industri yang masyarakatnya kebanyakan bekerja sebagai buruh-buruh pabrik. Nah, Prom ini dibikin oleh masyarakat setempat sebagai ajang mempertemukan cewek dan cowok yang beranjak dewasa. Bisa dibilang sebagai momen bagi ortu untuk memperkenalkan anak-anak mereka. Bahkan ada statemen yang njelasin kalo prom night tuh momen terpenting kedua setelah perayaan Valentine’s Day. Busyeeet.

Akhirnya, para ortu pun ingin mendadani anaknya secantik mungkin. Jadi, yang cewek dibuatkan gaun oleh ibunya, dan cowok dipinjami tuxedo milih ayahnya. Acaranya sendiri diisi oleh dansa ballroom (seperti waltz, swing dan tarian pergaulan di Amrik) layaknya orang dewasa. Lokasi pestanya digelar di kafe, klub atau gedung pertemuan setempat. Lama-kelamaan tradisi ini terus berkembang dan menyebar ke seluruh Amrik. Termasuk ke kota-kota besar seperti New York, Los Angeles. Sejak tahun 1940-an tujuan dan lokasi Prom pun berubah. Target yang utama adalah sekolah. Acaranya bukan sekadar menunjukkan diri sudah dewasa lagi, tapi juga sebagai pesta perpisahaan. Acaranya bukan diselenggarakan oleh ortu tapi oleh siswa sekolah yang bersangkutan. Acaranya masih mirip sih. Mereka masih datang dengan ball gown dan tuxedo lalu berdansa. Tapi ada menu baru yaitu pemilihan ratu dan raja Prom Night. (http://64.203.71.11/kompas-cetak/0305/29/muda/337489.htm)

Nah, gimana dengan negeri kita? Budaya kapitalis yang udah jadi lauk pauk kita seharĂ­-hari, bikin cepet penyebaran momen prom night. Walau masih dibalut budaya ketimuran, katanya sih. Tapi tetep aja, format acara, isi dan teknis pelaksanaannya ga jauh beda sama asalnya. Yup, Amerika punya. By the way sobat, program ini konon punya legalitas sekolah. Tujuannya adalah momen kebersamaan sebelum berpisah di esok hari. Kepanitiaannya pun tersusun rapi. Mulai dari struktur guru, OSIS, siswa-siswi sukarelawan, hingga pengurus Rohis (dieng...ga salah tuh). Anggaran dana yang lumayan besar, siap mendukung keberlangsungan acara. Ga ketinggalan, sumbangan dana dari orang tua siswa yang “dermawan”. Kocek pun dirogoh dalam-dalam demi suksesnya perhelatan 3 tahun sekali ini. Sekilas, tujuan yang mulia kepampang. Menambah semangat kebersamaan. Mempererat silaturrahmi. Mengenang sekolah yang punya jasa besar dalam transfer ilmu pengetahuan. Dan sederetan kalimat yang diprint dalam secarik proposal kegiatan. Meski sekilas kelihatannya oke-oke aja dan no problem dalam acara prom night, tapi fakta yang ada berkata lain. Masa? Iya lho..

Diawali dari pra acara. Beberapa minggu sebelum acara ini, kaum hawa biasanya paling sibuk plus ribet banget buat hunting baju. Juga memilih busana simpel untuk hadir di prom night. “Yang penting bisa tetap tampil anggun,” kilah Christina, siswi penghuni kelas XII IPS 3 SMAN 2 Makassar. Christina ngaku, bareng teman satu gengnya. Ia sudah mempersiapkan rencana prom night. “Kalau di sekolah kita dilarang mengadakan pesta Prom Night, yah kenapa tidak membuatnya sendiri di luar?” Glodak...Tak ada rotan, semen pun jadi...hehe, bosen dong akar terus. Sebatas informasi tambahan, prom night memang terkenal glamour dan fantastis. Beberapa salon terkenal di Jakarta juga langsung fully booked digasak para cewek, biar tampil aduhai nan asoii. Sedangkan yang cowok sibuk bersimpuh dan memohon keharibaan ortu demi dapetin lisensi izin bawa mobil. Kok repot banget...naik becak aja bang...

Sobat, saat pra prom night, biasanya panitia juga sibuk untuk ngeladeni para donatur yang bakal mensukseskan acara tersebut. Di sebuah percakapan dunia maya alias internet, mayoritas siswa SMA satu sekolah rata-rata dipungut dana untuk perayaan ini. Lumayan gede lho, sekitar 100-200 ribu perak (forum hai-online). Untuk yang berkantung segede kanguru sih ga masalah. Tapi untuk yang kantungnya tipis, apalagi ga punya kantung...hehe, ini problem besar. Belum lagi pihak sponsor yang juga bakal punya andil di acara ini. Puluhan hingga ratusan juta bakal dibelanjakan hanya untuk satu malam. Bintang tamu, biasanya penyanyi terkenal, bakal nimbrung juga di tengah even. Acara prom night beberapa tahun belakangan ini juga makin menarik. Konon di Jakarta, acara prom night ini dikompetisikan, oleh radio Prambors dan MTV. Diulee..sampe segitunya.

Bijak Dong...

Ladies and gentlemen, ketika kita lulus dari bangku kelas tiga, tentunya mayoritas sobat muslim langsung pasang kuda-kuda buat langkah selanjutnya. Misal aja, sobat muslim fokus UMPTN (Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri), yang sekarang jadi SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Maybe yes, maybe no. Ada juga lho yang nerusin usahanya papinya. Cobah deh sobat muslim perhatiin, kalo Bapak kita usaha dagang besi tua, siapa yang nerusin? Anak kandungnya donk.. Ya iyalah masa anak di luar kandungan? (wachch...kacau). Jadi monggo aja, buat sobat semua yang pengen ngelanjutin ke dunia kerja. Selain itu, buat sobat muslim yang punya agenda nikah (waduh...kebelet nih ye,... iya tuh kebelet ibadah) juga boleh. Dan sangat boleh. Super dianjurkan. Soalnya kita punya alasan begini sobat, orang hidup selain ibadah, juga butuh uang kan. Dan orang nikah, pastinya butuh banyak persiapan. Materiil, spirituil dan onderdil, hehe. So..orang kerja belum tentu udah nikah, en kalo kita berani nikah, so pasti punya doku. Iya kan...Kudu iya. Hehehe....whatever lah, apapun tujuannya. Semua terserah ama kita mau apa dan mau kemana. Mas Tukul bilang (kembali ke prom night).

Sobat, momen kelulusan yang ada tadi, sebenarnya kudu kita manfaatkan untuk bersyukur pada Allah dan bersiap menghadapi tantangan selanjutnya. Karena kita kudu sadar, semakin bertambah umur kita, ujian hidup makin banyak lho. Apalagi di momen prom night, bukan pahala yang kita dapat. Justru kita malah numpuk dosa di gudang nyawa ini. Seyogyanya dengan kapasitas kita sebagai pelajar, kita kudu malu kalo pribadi ini hanya memfokuskan persiapan materi dan mental di acara prom night doang. Ya benar..kita kudu malu besar. Sayangnya, yang terjadi malah sebaliknya. Momen prom night seakan menjadi pesta baru para pelajar. Ga sedikit sobat kita yang ngeluarin segenap energi demi suksesnya prom night. Alasannya, malam itu adalah malam yang panjang dan ga akan pernah terlupakan. Ada lagi yang bilang, kenapa ga boleh, wong ini sekali seumur-umur bro. Nah kan, alasan lagi.. Ngomong-ngomong soal alasan, ada rekan kita yang pernah cerita, kalo menurut dia, malam perpisahan adalah malam melepas ketegangan seusai ujian sekolah. Rekan kami tadi juga bilang, ”Prestasi akademik, pentas seni, prom night, kami jawaranya.” Glodak. Bahkan dia membuat puisi tentang prom night, begini isinya:

Malam itu malam gembira
Malam itu malam terindah
Malam itu malam perpisahan
Malam itu malam terakhir
Malam itu mengalahkan 1000 malam lainnya
Malam itu malam terindah
Ijazah siang diterima, malam kita berpesta
Pestanya para pemuda
Dengan minuman dan wanita
Dengan jarum dan ganja
Dengan alkohol dan soda
Dengan riang dan gembira
Malam itu malam terindah
Dimana kita bebas dan bahagia
Jauh dari aturan dan keluarga
Jauh dari sanak saudara
Jauh dari Guru dan Ustadz
Jauh dari kekangan dunia dan akherat
Malam itu milik kita, ya milik kita bersama
.....
Ya inilah cuplikan puisinya yang berisi klimaks prom night. Believe it or not!? Kudu believe.

Menambah Daftar Masalah

Keberadaan prom night, seakan menambah daftar masalah anak muda. Ibarat tiada bulan tanpa hari (eh..), maksudnya tiada bulan tanpa party. Coba liat aja deh, Januari ada happy new year. February diisi ajang Val-Day. Belum lagi kegiatan ngapel tiap malam minggu. Baca kan edisi 99 di imud. Trus, di bulan April digembar-gemborin slogan April Mop. Eh malah sekarang muncul prom night, ga tahu ntar apa lagi? Weleh, capex deh…

Yup, prom night jadi penyempurna daftar masalah yang telah ada, dan terjadi saat ini di kalangan remaja. Euforia gaul bebas sudah jadi pujaan. Telah lama remaja terbuai dengan pola hidup glamornya. Plus kesenangan dunia yang fana. Remaja yang doyan berbuat, tapi malas berpikir. Tentunya, itu ga akan terjadi dengan sobat muslim yang ngerti tujuan dia diciptakan oleh Allah SWT. Di dalam firman-Nya Allah SWT menyampaikan, ”Dan tidak aku ciptakan Jin dan Manusia, melainkan supaya mereka beribadah pada-Ku.” (TQS. Adz-Dzariyat: 56). Sekarang udah ngerti kan. So fren, udah ga jamannya membebek ama budaya yang berisi hura-hura semata. Ingat keterbatasan waktu kita di bumi ini, ga selayaknya dihabisin ama kegiatan tanpa makna. Alangkah bahagianya kita, kalo mampu menjadikan aktivitas demi mengabdi pada Allah SWT sebagai pilihan utama. Untuk hal ini, Allah SWT berfirman, ”Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal; Mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah daripadanya.” (TQS. Al-Kahfi [18] 107-108).

Nah sobat, soal pergaulan bebas yang melekat erat di acara prom night, baik itu datang bareng pasangannya, forum dansa, hingga pemilihan Raja dan Ratu prom night, Allah SWT sudah menjelaskan dan mewanti-wanti kita tentang hal ini, “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat”. (TQS. An-Nur: 30). Sedangkan untuk gaya baju jor-joran yang serba open source di prom night, sebenarnya Islam sudah ngatur secara jelas tentang tata cara berpakaian yang benar dan mulia. Rasulullah SAW pernah bersabda, “Jika seorang wanita telah baligh, ia tidak boleh menampakkan tubuhnya kecuali wajah dan ini.” (Rasulullah lantas saling menggenggam kedua tangannya). Artinya, wajib `ain untuk remaja cewek yang udah baligh, mengenakan jilbab dan kerudung. Memang sih ada yang bilang, “Aduh belum siap tuh, apalagi bentuk wajahku ga cocok pake kerudung.” Wacaow, kalo gitu, pake kerudung dan jilbabnya nunggu naik haji dulu ya neng? (em... cewek gini yang gue pengen? Pengen gue banting!! Hehe).

Sobat, apapun alasan kita, semisal prom night demi pesta perpisahan, kenangan terindah, sekali seumur-umur, bila bertentangan dengan aturan Allah dan Rasul-Nya, kegiatan tadi wajib kita tinggalkan. Allah SWT berfirman, “Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan rasul-Nya Telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan barangsiapa mendurhakai Allah dan rasul-Nya Maka sungguhlah dia Telah sesat, sesat yang nyata.” (TQS. Al-Ahzab: 36). Di ayat lain Allah berfirman “Tidak ada suatu keberatanpun atas nabi tentang apa yang Telah ditetapkan Allah baginya. (Allah Telah menetapkan yang demikian) sebagai sunnah-Nya pada nabi-nabi yang Telah berlalu dahulu dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku.” (TQS. Al-Ahzab: 38). So…masih pengen ngelaksanain prom night. Enggak dong….!!(Rq)

blog comments powered by Saidi
bookmark
bookmark
bookmark
bookmark
bookmark

Popular Threads